PENGELOLAAN
DATA PADA CLOUD COMPUTING
A. REVIEW
DATASE STORAGE
Apa
sih yang di maksud Cloud Storage itu?? Cloud Storage Merupakan Media Penyimpanan yang
dalam pengaksesannya memerlukan Jaringan Internet. Namun Tentu saja filenya
berada di komputer dimana kita harus membuat akun cloud storage terlbih dahulu.
Contoh kecilnya jika kita seorang web designer maka kita memerlukan file-file
yang berupa gambar, font, flash, file tutorial dll.. nah untuk memudahkan dalam
pengerjaannya maka sebaiknya kita menggunakan media penyimpanan cloud storage.
Karena cloud storage ini
dapat mengefesiensikan waktu dan tempat di bandingkan menggunakan media
penyimpanan seperti flashdisk maupun CD.
saat
data di simpan secara “cloud”, maka kita
dapat mengaksesnya kapanpun dan dimanapun asal kita bisa terhubung
denganinternet. sehingga kita tidak perlu khawatir flsahdisk yang lupa di bawa
atau rusak.Para penyedia layanan ini menggunakan ratusan server untuk menyimpan
file-file. Karena tentu saja mereka harus mengadakan maintenance secara
berkala. Ruang yang terbatas? Sepertinya ruang yang disediakan sudah lebih dari
cukup. Kalau penuh tinggal bikin akun baru lagi, atau bisa juga mengambil
layanan premium dengan membayar sejumlah tarif untuk mendapatkan tempat
penyimpanan yang lebih besar.
,
kekurangannya adalah pada hal keamanan.
Setiap akun dilindungi oleh password yang bisa saja diketahui orang lain jika
kita tidak berhati-hati. Walaupun kita sudah begitu berhati-hati tetap tak
menutup kemungkinan akun kita dibuka orang lain. Kekurangan lain adalah
gangguan pada saat mengakses data, entah itu disebabkan karena koneksi yang
bermasalah atau server yang sedang ‘down’.Beberapa sistem cloud storage bahkan
menyediakan fitur agar orang lain dapat mengakses data milik kita. Hal ini
tentunya akan sangat memudahkan kita dalam pengerjaan sebuah proyek kolaboratif
daripada bertukar salinan data baik secara online maupun offline. Sehingga kita
harus di tuntut menggunakan media ini secara bijak.
B. DATA
AS A SERVICE
Oracle
Data as a Service: Lebih banyak Data, Lebih banyak Wawasan Didapat
- Produk Oracle DaaS menyediakan
layanan data untuk konsumsi, ekstraksi nilai, pengelolaan hak akses, dan
layanan aktivasi data untuk memberikan wawasan yang disempurnakan bagi
pemasaran, penjualan, dan tim-tim pelayanan.
- Sebagai tambahannya, berbagai
penawaran Oracle DaaS ini memberikan fleksibilitas yang disempurnakan
untuk berbagai jenis perusahaan, dengan kemampuan untuk dikoneksikan ke
dalam aplikasi serta platform-platform Oracle Cloud lainnya.
- Oracle DaaS for Marketing membantu
perusahaan menyempurnakan pengalaman pelanggan lintas-kanal mereka melalui
kegiatan pemasaran tepat sasaran yang menyatukan kecerdasan pelanggan dan
audiens di seluruh perusahaan.
- Dengan akses pada lebih dari 1
milyar profil secara global, Oracle DaaS for Marketing merupakan data
marketplace terbesar dunia. Hal ini memberikan kemampuan bagi perusahaan
untuk mencari prospek secara lebih luas dan menampilkan iklan serta konten
yang relevan di seluruh kanal akses baik itu online, mobile, search,
sosial media, maupun video.
- Sebagai tambahan, Oracle DaaS for
Marketing memberikan akses ekosistem industri terbesar bagi perusahaan,
yang mencakup lebih dari 300 data dan kemitraan aktivasi untuk tindakan
online, mobile, search, dan pemasaran sosial.
- Oracle DaaS for Social membantu
perusahaan mendapatkan keuntungan dari “kolam” data yang sangat luas yang
dihasilkan dari seluruh platform-platform sosial media dan memperkaya data
sosial dan perusahaan yang tidak terstruktur. Insights dari Oracle DaaS
for Social disediakan dengan menerapkan pemrosesan teks-nya yang canggih
yang bersumber dari teks mentah publik dan privat yang juga dapat
dikombinasikan dengan data terstruktur lainnya untuk menawarkan kecerdasan
bisnis yang kuat.
- Oracle DaaS for Social memperoleh
insights dari 700 juta lebih pesan-pesan sosial setiap hari, bersumber
dari 40 juta lebih sosial media dan situs-situs data berita.
- Oracle DaaS for Social menerapkan
analisis teks yang sangat kuat untuk mengekstrak definisi dan konteks dari
konten, membuat perusahaan mampu mengambil tindakan yang diperlukan
berdasarkan insights dari sejumlah data tidak terstruktur yang masif.
Kutipan
Pendukung
- “Data yang dikumpulkan dari
aplikasi-aplikasi SaaS telah menyempurnakan kemampuan bisnis untuk
mengaktifkanwawasan-wawasan yang diperoleh dari sumber-sumber data
eksternal, yang membuat pengalaman pelanggan lebih personal dan menarik,”
ujar Omar Tawakol, general manager and group vice president, Oracle Data
Cloud. “Oracle Data Cloud merupakan platform data terbaik di kelasnya
dengan data marketplace terbesar dunia bekerja bersama-sama untuk
mendorong pengambilan keputusan yang lebih cerdas bagi pemasaran dan
sosial media, dan pada akhirnya hal ini juga akan mencakup fungsi-fungsi
perusahaan lainnya, seprti penjualan dan pelayanan.”
- “IDC melihat data-as-a-service
sebagai sebuah kategori berkembang yang mampu memenuhi kebutuhan bisnis
secara real-time,masuk ke dalam sumber-sumber data eksternal yang beragam
dan mengoptimalkan hasil analisanya untuk menciptakan berbagai wawasan
unik dan tindakan yang tepat,” ujar Robert Mahowald, vice president, SaaS
& Cloud Software, IDC. “Oracle Data as a Service memenuhi kebutuhan
ini dengan memberi seperangkat solusi-solusi data yang berfokus pada
skala, portabilitas data, dan keamanan yang membantu para pelanggan
memperoleh keunggulan kompetitif melalui pemanfaatan data.”
- “Dengan pengolahan data, ektraksi
nilai, pengelolaan hak akses, dan aktivasi data yang memiliki kerangka
khusus dan terlengkap dari Oracle, Oracle Data Cloud dapat membantu
perusahaan-perusahaan diberbagai industri dan kanal supaya mampu
menghasilkan keunggulan kompetitif melalui pemanfaatan data,” ujar Tom
Pringle, practice leader for Information Management, Ovum.
- “Dengan perkembangan perangkat dan
teknologi-teknologi baru, bisnis-bisnis sangat bergantung pada data yang
jumlahnya tak terhingga. Di Datalogix, kami memahami kekuatan yang
dimiliki informasi ini dalam memberikan hasil-hasil yang berarti bagi para
pelaku pasar dan bagaimana memanfaatkan kekuatan audiens berbasis
pembelian untuk mendorong penjualan online dan offline yang terukur,” ujar
Eric Roza, chief executive officer, Datalogix. “Bersama dengan Oracle Data
Cloud, kami memberi wawasan tepat sasaran dan akuntabilitas ke dalam dunia
digital.”
- “Data akan tetap menjadi “mata
uangnya” internet, dan kami hanya baru menjangkau permukaan apa yang
mungkin dari pemasaran berbasis data. Kami berharap pada kelanjutan
hubungan dengan Oracle dan berbagai layanan data mereka bagi pemasaran
untuk membantu para klien kami menargetkan apapun, mengukur apapun – dan
yang paling penting, menjadi mesin pendorong internet demi hasil yang lebih
baik,” ujar Jeff Green, CEO, The Trade Desk.
- “Klien-klien kami dihadapkan pada
jumlah data yang sangat besar pada CRM tradisional, digital serta
kanal-kanal sosial dan hal ini merupakan misi kami untuk mengarahkan
mereka untuk menemukan wawasan unik diseluruh lautan data baik terstruktur
dan tidak tersturktur,” ujar Jason Kodish, senior vice president of
Strategy and Analysis at DigitasLBi. “Oracle Data as a Service
memungkinkan pengelolaan adopsi data yang kompleks dan menyediakan
solusi-solusi kunci untuk membuatbisnis-bisnis saat ini melek informasi.
C. PENYIMPANAN
DATA DI COUD
Penyimpanan data cloud adalah sebuah
teknologi penyimpanan data digital yang memanfaatkan adanya server virtual
sebagai media penyimpanan. Pada penyimpan yang umum kita gunakan seperti
Flashdisk, harddisk portable dan sebagainya kita akan kerepotan bila tertinggal
atau hilang (apalagi disaat penting seperti meeting atau persentasi).
dengan
adanya penyimpanan data virtual/cloud kita tidak perlu repot-repot membawa
perangkat penyimpanan tersebut kita cukup menggunakan gadget (saya menggunakan
android) lalu login ke website/aplikasi cloud tersebut dan kita bisa mengambil
data yang diperlukan (tentu kita harus sudah upload sebelumnya).
Tidak
perlu panjang lebar untuk sejarah dan pembahasan tentang penyimpanan data
virtual/cloud karena banyak yang telah menulis tentang artikel tersebut.
Berikut saya bagikan beberapa aplikasi yang sering saya gunakan :
Dropbox
Dropbox
adalah layanan gratis yang memungkinkan Anda membawa foto, dokumen, dan video
ke mana saja dan membaginya dengan mudah. Dropbox didirikan pada tahun 2007
oleh Drew Houston dan Arash Ferdowsi, dua mahasiswa MIT yang bosan bolak-balik
mengirim email untuk dikerjakan di lebih dari satu komputer.
Dropbox
adalah layanan gratis yang memungkinkan Anda membawa foto, dokumen, dan video
ke mana saja dan membaginya dengan mudah. Dropbox didirikan pada tahun 2007
oleh Drew Houston dan Arash Ferdowsi, dua mahasiswa MIT yang bosan bolak-balik
mengirim email untuk dikerjakan di lebih dari satu komputer.
Sekarang,
lebih dari 200 juta orang dari berbagai benua menggunakan Dropbox untuk
memudahkan akses ke file-file mereka, berbagi dengan teman dan keluarga, dan
mengerjakan proyek-proyek tim.
Dengan
kapasitas penyimpanan 2Gb gratis saya rasa dropbox cukup untuk digunakan untuk
keperluan standar.




Awal
januari 2014 skydive berganti nama menjadi OneDrive. Sama halnya dengan dropbox,
OneDrive juga merupakan penyimpanan cloud yang banyak digunakan untuk
penyimpanan foto,dokumen dan menshare nya melalui link tertentu.
Dengan
kapasitas yang lebih besar (7Gb) dari dropbox wajar bila OneDrive memiliki
pengguna yang cukup banyak. Terlebih lagi OneDrive merupakan salah satu produk
milik Microsoft.
Pilihan
utama jatuh kepada Google drive. Dengan banyak alasan yang panjang bila saya
jelaskan satu persatu. Namun intinya karena google drive adalah penyimpanan
data cloud dengan kapasitas terbesar yang saya miliki (15Gb). Untuk pendaftar
baru biasanya akan di berikan 5Gb gratis (uppsss udah 15Gb. hehehee).


Ketiga
aplikasi diatas dapat kita gunakan baik melalui web, aplikasi PC/Laptop dan
perangkat mobile (Saya Android). Sebenarnya masih ada tempat penyimpanan data
cloud lainnya seperti CX,
Box, iCloud dan lain sebagainya.
D. BACKUP
DAN DISASTER RECOVERY
Komputasi awan, berdasarkan
virtualisasi, mengambil pendekatan yang sangat berbeda untuk pemulihan bencana.
Dengan virtualisasi, seluruh server, termasuk sistem operasi, aplikasi, patch
dan data dienkapsulasi menjadi bundel software tunggal atau server virtual.
server virtual seluruh ini dapat disalin atau mundur ke pusat data offsite dan
berputar di atas virtual host dalam hitungan menit.
Karena
server virtual adalah perangkat keras independen, sistem operasi, aplikasi,
patch dan data dapat dengan aman dan akurat ditransfer dari satu pusat data ke
pusat data kedua tanpa beban reload setiap komponen server. Hal ini dapat
secara dramatis mengurangi waktu pemulihan dibandingkan dengan konvensional
(non-virtual) pemulihan bencana pendekatan di mana server harus dimuat dengan
OS dan aplikasi perangkat lunak dan ditambal dengan konfigurasi terakhir
digunakan dalam produksi sebelum data dapat dipulihkan.
Awan menggeser pemulihan bencana
kurva tradeoff ke kiri, seperti yang ditunjukkan di bawah ini. Dengan cloud computing
(yang diwakili oleh panah merah), pemulihan bencana menjadi jauh lebih hemat
biaya dengan waktu pemulihan secara signifikan lebih cepat.
awan membuat situs dingin pemulihan bencana kuno. Dengan komputasi awan, hangat pemulihan lokasi bencana menjadi biaya-efektif pilihan yang sangat di mana backup server kritis dapat berputar di menit pada platform host awan bersama atau pribadi.
Dengan SAN-ke-SAN replikasi antara situs, situs panas DR dengan waktu pemulihan yang sangat singkat juga menjadi jauh lebih menarik, hemat biaya pilihan. Ini adalah kemampuan yang jarang disampaikan dengan sistem DR konvensional karena biaya dan pengujian tantangan. Salah satu kemampuan yang paling menarik dari pemulihan bencana di awan adalah kemampuan untuk memberikan ketersediaan multi-situs. SAN replikasi tidak hanya menyediakan failover cepat ke situs pemulihan bencana, tetapi juga kemampuan untuk kembali ke tempat produksi saat tes DR atau peristiwa bencana lebih.
Salah satu manfaat tambahan dari pemulihan bencana dengan komputasi awan adalah kemampuan untuk menyetel halus biaya dan kinerja untuk platform DR. Aplikasi dan server yang dianggap kurang penting dalam bencana dapat disetel turun dengan lebih sedikit sumber daya, sementara memastikan bahwa aplikasi yang paling penting mendapatkan sumber daya yang mereka butuhkan untuk menjaga bisnis berjalan melalui bencana.
Critical Path di Disaster Recovery - Jaringan
Dengan perubahan laut di IT pemulihan bencana disampaikan oleh komputasi awan, replikasi jaringan menjadi jalur kritis. Dengan pemulihan Server cepat pada pusat data offsite, jalur kritis untuk operasi pemulihan bencana mereplikasi jaringan produksi di lokasi DR termasuk pemetaan alamat IP, aturan firewall & konfigurasi VLAN.
Cerdas operator data center yang menyediakan layanan penuh pemulihan bencana yang tidak hanya meniru server antara pusat data, tetapi juga meniru seluruh konfigurasi jaringan dengan cara yang pulih jaringan secepat server awan didukung.
E. BASIS
DATA RELATIONAL DAN NON RELATIONAL
untuk meredakan website Anda
dengan teks Anda harus memiliki berbagai memusingkan teks, video, audio, gambar
dan media sosial untuk mendapatkan perhatian seseorang. Tapi sulit untuk
menambahkan konten baru ke database relasional. Atau fitur baru. Atau atribut
baru. Bukan tanpa mengganggu kinerja atau mengambil database offline Anda.
Dengan database non-relasional
Anda dapat menyimpan semua jenis konten. Menggabungkan setiap jenis data dalam
database tunggal. Membangun fitur apapun. Lebih cepat. Dengan sedikit uang.
untuk meredakan
website Anda dengan teks
|
Relasional
(SQL)
|
Non-Relational
(NoSQL)
|
|
Terjebak. Data sekarang termasuk jenis yang
kaya data - tweets, video, podcast, gifs animasi - yang sulit, jika bukan
tidak mungkin, untuk menyimpan dalam database relasional. Pembangunan
melambat dan merangkak, dan ops yang tertangkap bermain mendera-a-mol.
|
Melakukan Mustahil. NoSQL dapat menggabungkan harfiah
jenis data, sambil memberikan semua fitur yang dibutuhkan untuk membangun
aplikasi yang kaya konten.
|
|
Tidak bisa Scale. audiens Anda global, di banyak
negara, berbicara banyak bahasa, mengakses konten pada banyak perangkat.
Scaling database relasional tidak sepele. Dan itu tidak murah.
|
Skala besar. Scaling dibangun ke dalam database.
Hal ini otomatis dan transparan. Anda dapat skala sebagai audiens Anda
tumbuh, baik di dalam sebuah pusat data dan seluruh daerah.
|
|
$$$$. tim besar diikat untuk jangka waktu
yang lama membuat aplikasi ini mahal untuk membangun dan memelihara. software
proprietary dan perangkat keras, ditambah database yang terpisah dan sistem
file yang dibutuhkan untuk mengelola konten Anda, menambah biaya.
|
$. tim yang lebih produktif, ditambah
hardware komoditas, membuat proyek Anda biaya 10% apa yang mereka akan dengan
database relasional.
|
Alasan penggunaan
model basis data NOSQL didasari oleh berbagai kebutuhan akan beberapa hal yaitu
:
- Data Store (Penyimpanan Data) :
Dimana data disimpan dalam ukuran dalam ukuran Exabyte. Sebuah Exabyte
sama dengan satu milyar Gigabytes (GB) data. Menurut internet.com , jumlah
tambahan data yang disimpan pada tahun 2010 adalah 1.000 exabyte hanya 4
tahun kemudian pada tahun 2014, jumlah data yang disimpan hampir mencapai
50.000 exabyte ,itu artinya terjadi peningkatan yang sangat luar biasa.
Dengan kata lain, ada banyak data yang disimpan di dunian dan akan terus
tumbuh.
- Interconnected Data (Data yang
saling berhungan) : sehingga data diseluruh dunia menjadi terhubung.
Pembuatan web didukung dengan adanya hyperlink, blog memiliki pingbacks
dan setian system jaringan utama social memiliki tag yang mengaitkan
sesuatu dengan yang lainya. System utama yang dibangun untuk saling
berhubungan.
- Complex Data structure (struktur
data yang rumit) : dalam hal ini berarti NoSQL dapat dengan mudah
menangani struktur hierarkis data bersarang . sedangkan SQL pada RDBMS,
hal ini rumit dan sulit dilakukan, karena butuh beberapa table relasional
dengan berbagai macam kunci. Selain itu, ada hubungan antara kinerja
dengan kompleksitas data.
Basis data NoSQL
dapat dibagi menjadi 4 kategori dasar yaitu :
1). Key Values
stores : adalah suatu hash table yang memiliki key unik dan pointer ke item
tertentu data. Pemetaan ini biasanya diikuti oleh mekanisme cache untuk
memaksimalkan kinerja. Contohnya pada Tokyo Cabinet, Redis, Voldemort, Oracle
BDB. Jenis aplikasi yang dapat menggunakannya adalah Aplikasi Content Caching,
sedangkan contoh penerapanya apikasinya adalah pada pembuatan forum software,
dimana terdapat sebuah home profile page yang memiliki statistic apa
yang telah dilakukan oleh user / penggunanya.
2). Column Family
stores : adalah tempat yang digunakan untuk menyimpan dan memproses jumlah
data yang sangat besar, yang tersebar di berbagai lokasi. Disini masih terdapat
beberapa key, tapi untuk mengacu ke multiple column. Dalam hal ini BigTable
(model dari Column Family NoSQL milik Google), baris diidentifikasikan oleh
suatu baris key dengan data yang terurut dan disimpan oleh key tersebut.
3). Document
Databases : diinpirasikan oleh Lotus Notes dan mirip dengan Key-Values
Stores, model ini pada dasarnya merupakan dokumen yang menyimpan kumpulan
Key-Values Collections. Dokumen yang semi terstruktur disimpan dalam format
seperti JSON, contohnya adalah CouchDB dan MongoDB. Jenis aplikasi yang
menggunakanya adalah Aplikasi Web.
4). Graph
Databases : adalah suatu baris data yang dibangun oleh kumpulan node ,
relasi antara notes dan karakteristik node. Pada basis data ini tidak digunakan
table yang terdiri dari baris dan kolom serta SQL yang kaku, tetapi memakai
model graf yang dapat diterapkan di berbagai mesin. Contoh dari basis data graf
(Graph Databases) adalah Neo4J, InfoGrid dan InfiniteGraph. Aplikasi yang
menggunakannya biasanya aplikasi yang bersifat Social Networking seperti
facebook dan twitter (Tim Perdue, 2013).
Gambar berikut adalah
perbedaan cara kerja NoSQL dengan RDBMS dalam hal pendistribusian data :

Pada gambar diatas
terlihat bahwa dengan menggunakan NoSQL , data dapat didistribusikan dan secara
otomatis melalui database nodes , sekaligus juga dapat mencatat data
tersebut. Jika kita ingin mencatat dan menyimpan data ke 20 entitas pada suatu
database cluster dengan 3 nodes maka mungkin saja data tersebut dicatat di
semua nodes. Database tidak perlu melakukan singkronisasi antar node terlebih
dahulu, juga tidak memerlukan 2 fase commit, dan client 1 dapat melihat
perubahan pada node 1 sebelum client 2 selesai menulis ke 20 entias. Sedangkan
pada RDBMS hal tersebut tidak dapat dilakukan.
Selain kemudahan
dalam proses pendistribusian data , pada basis data NoSQL juga terdapat
beberapa kelemahan – kelemahan , diantaranya :
- Pada basis data NoSQL sering
terjadi data yang tidak konsisten , karena pada mayoritas basis data No
SQL digunakan pada aplikasi yang harus menyimpan dan memproses banyak data
dengan cepat seperti website jejaring social, mesin pencari dan lain
sebagainya. Sebagai konsekuensi dari pilihan tersebut, NoSQL mengorbankan
kemudahan untuk konsistensi data. Ketidakkonsistenan sebuah basis data
dapat menyebabkan kesalahan yang sangat fatal dalam beberapa kasus.
Sebagai contoh dalam sebuah aplikasi penjualan online seperti Amazon
saat ada dua atau lebih pembeli yang melakukan transaksi pembelian pada
barang yang sama, pada system basis data yang tidak konsisten akan mengijinkan
kedua transaksi tersebut. Akibatnya, apabila stok barang yang bersangkutan
hanya satu, maka salah satu pembeli akan dirugikan karena validasi
transaksi dan pembayaran tetap berhasil, namun barang tidak tersedia.
Meskipun aplikasi yang menggunakan basis data NoSQL dapat merekayasa
konsistensi data melalui pemrograman, dengan cara membuat middleware layer
( solusi xiang [25] ) yang menggunakan algoritma hash untuk mempartisi dan
mereplikasi data. Algoritma yang digunakan dapat memastikan konsistensi
pada basis data NoSQL yang terpartisi pada beberapa node, bahkan mampu
mengidentifikasi jika ada salah satu node server yang hilag (rusak atau
tidak terhubung). Sayangnya solusi semacam ini juga mengakibatkan
menurunnya performa server dan meningkatnya waktu pemrosesan query.
- NoSQL merupakan sebuah
implementasi sub-optimal , karena menggunakan paradikma brute force untuk
pemrosesan data, bukan menggunakan indexing yang lebih baik.
- Tidak menyediakan fitur yang sudah
banyak digunakan oleh pengembang yang menggunakan basis data relasional.
- Tidak kompatibel dengan perangkat
– perangkat yang sudah biasa digunakan oleh pengguna.
- Masih sedikitnya tenaga
professional yang benar – benar memahami konsep basis data NoSQL (non
relasional) , karena konsep basis data ini relative masih baru jika
dibandingkan dengan basis data relasional yang sudah berjalan berpuluh –
puluh tahun.
Konsep utama dari
penerapan NoSQL adalah bagaimana mengatasi jumlah data yang sangat besar dan
ledakan data dalam aplikasi web sebagai paradikma baru dalam penerapan basis
data. Permasalahan dalam RDBMS mengenai skalabilitas dan partisi data , dapat
diatasi menggunakan NoSQL , NoSQL memiliki beberapa keunggulan seperti basis
data non-relasional (meliputi hierarki, graph dan basis data object oriented) ,
mapreduce yang diambil dari fungsi pemrograman diterapkan untuk menghasilkan
data set yang besar, schema free yang memungkinkan dimana tidak terdapat table,
kolom, kunci primer dan sekunder, join dan relasi. Horizontal scalling yang
memungkinkan basis data untuk dijalankan di beberapa server untuk meningkatkan
penyimpanan dan peningkatan waktu akses untuk mengatasi permasalahan banyaknya
data.
NoSQL merupakan
alternatif dari RDBMS dalam hal pendistribusian data , bukan penanganan masalah
secara keseluruhan terutama transaksi yang tinggi dan bersifat sensitif, NoSQL
tidak menerapkan konsistensi dan integritas data , hal ini membuat programmer
harus bekerja ekstra untuk mengatasinya dari sisi pemrograman
F. ADOPSI
MODEL DATA DALAM KONTEKS BISNIS
G. BASE
Sebuah database awan adalah
database yang biasanya berjalan pada cloud
computing platform
yang, seperti Amazon EC2 , GoGrid dan Rackspace . Ada dua model
penyebaran yang sama: pengguna dapat menjalankan database di atas awan
independen, dengan menggunakan mesin
virtual gambar,
atau mereka dapat membeli akses ke layanan database, dikelola oleh penyedia
basis data cloud. Dari database yang tersedia di atas awan itu,
beberapa SQL -based dan beberapa menggunakan NoSQL model data.
untuk membedakan antara database
awan yang relasional sebagai lawan non-relasional atau NoSQL:
- Database
SQL, seperti NuoDB , Oracle Database , Microsoft SQL
Server ,
dan MySQL ,
adalah salah satu jenis database yang dapat dijalankan di atas awan (baik
sebagai Virtual Machine Image atau sebagai layanan, tergantung
vendor). Database SQL sulit untuk skala, yang berarti mereka tidak
native cocok untuk lingkungan awan, meskipun layanan database awan
berdasarkan SQL sedang berusaha untuk mengatasi tantangan ini. [5]
- Database
NoSQL, seperti Apache Cassandra , CouchDB dan MongoDB ,
yang lain adalah database yang dapat berjalan di awan. Database NoSQL
dibangun untuk melayani berat membaca / menulis beban dan skala dapat naik
dan turun dengan mudah, [6] dan
karena itu mereka lebih cocok untuk native berjalan pada awan. Namun,
aplikasi yang paling kontemporer yang dibangun di sekitar model data SQL,
sehingga bekerja dengan database NoSQL sering membutuhkan penulisan ulang
lengkap dari kode aplikasi. [

H. NOSQL
Kebutuhan
untuk NoSQL
Database relasional
tidak pernah dirancang untuk mengatasi dengan skala dan kelincahan tantangan
yang dihadapi aplikasi modern dan tidak dibangun untuk mengambil keuntungan dari
penyimpanan murah dan daya proses yang tersedia saat ini melalui awan . Vendor
database relasional telah mengembangkan dua pendekatan teknis utama untuk
mengatasi kekurangan ini :
Manual sharding
Tabel dipecah menjadi
tabel fisik lebih kecil dan tersebar di beberapa server . Karena database tidak
menyediakan kemampuan ini native , tim pengembangan mengambil pekerjaan
penggelaran database relasional beberapa di sejumlah mesin . Data disimpan di
setiap database contoh mandiri . Kode aplikasi dikembangkan untuk
mendistribusikan data , mendistribusikan query , dan agregat hasil data di
semua contoh database . Kode tambahan harus dikembangkan untuk menangani
kegagalan sumber daya , untuk melakukan bergabung di database yang berbeda ,
untuk data rebalancing , replikasi , dan persyaratan lainnya . Selain itu,
banyak manfaat dari database relasional , seperti integritas transaksional ,
terganggu atau dihilangkan ketika mempekerjakan sharding manual.
Mendistribusikan
Cache
Sejumlah produk
memberikan tingkat caching untuk sistem database . Sistem ini dapat
meningkatkan performa membaca secara substansial , tetapi mereka tidak
meningkatkan kinerja penulisan, dan mereka menambah kompleksitas penyebaran
sistem . Jika aplikasi Anda didominasi oleh membaca maka cache didistribusikan
mungkin harus dipertimbangkan , tetapi jika aplikasi Anda didominasi oleh
menulis atau jika Anda memiliki relatif bahkan campuran dari membaca dan
menulis , maka cache didistribusikan tidak dapat meningkatkan keseluruhan
pengalaman akhir Anda pengguna .
Database NoSQL telah
muncul sebagai tanggapan terhadap tantangan ini dan dalam menanggapi peluang
baru yang disediakan oleh perangkat keras berbiaya rendah komoditas dan
penyebaran lingkungan berbasis cloud – dan native mendukung aplikasi penyebaran
lingkungan modern, mengurangi kebutuhan bagi pengembang untuk mempertahankan
lapisan caching yang terpisah atau menulis dan memelihara kode sharding .
Fitur
Database NoSQL
NoSQL mencakup
berbagai teknologi database yang berbeda tetapi umumnya semua database NoSQL
memiliki beberapa fitur yang sama .
SKEMA
DINAMIS
Database relasional
mengharuskan skema didefinisikan sebelum Anda dapat menambahkan data . Sebagai
contoh, Anda mungkin ingin menyimpan data tentang pelanggan Anda seperti nomor
telepon , pertama dan terakhir nama, alamat , kota dan negara database SQL
perlu mengetahui hal ini sebelumnya .
Hal ini sesuai dengan
pendekatan buruk pengembangan tangkas , karena setiap kali Anda menyelesaikan
fitur baru , skema database Anda sering perlu mengubah . Jadi jika Anda
memutuskan , beberapa iterasi dalam pembangunan , bahwa Anda ingin menyimpan
item favorit pelanggan di samping alamat dan nomor telepon, Anda harus
menambahkan kolom tersebut ke database , dan kemudian bermigrasi seluruh
database untuk skema baru.
Jika database besar ,
ini adalah proses yang sangat lambat yang melibatkan downtime yang signifikan .
Jika Anda sering mengubah data toko aplikasi Anda karena Anda iterasi cepat
downtime ini mungkin juga sering . Ada juga ada cara , menggunakan database
relasional , untuk secara efektif menangani data yang benar-benar terstruktur
atau tidak dikenal di muka.
Database NoSQL
dibangun untuk memungkinkan penyisipan data tanpa skema yang telah ditetapkan .
Yang membuatnya mudah untuk membuat perubahan signifikan dalam aplikasi
real-time , tanpa khawatir tentang gangguan layanan yang berarti pengembangan
lebih cepat , integrasi kode adalah lebih dapat diandalkan , dan kurang waktu
administrator database yang dibutuhkan .
AUTO
– Sharding , REPLIKASI DAN CACHING yang TERINTEGRASI
Karena cara mereka
terstruktur , database relasional biasanya skala vertikal server tunggal telah
menjadi tuan rumah seluruh database untuk memastikan keandalan dan ketersediaan
data terus menerus . Hal ini mendapat mahal cepat , tempat batas skala , dan
menciptakan sejumlah kecil titik-titik kegagalan untuk infrastruktur basis data
.
Solusinya adalah
untuk skala horizontal , dengan menambahkan server daripada berkonsentrasi
kapasitas yang lebih dalam satu server . Cloud computing membuat ini lebih
mudah , dengan penyedia seperti Amazon Web Services menyediakan kapasitas
hampir tak terbatas sesuai permintaan , dan mengurus semua tugas administrasi
database yang diperlukan . Pengembang tidak perlu lagi untuk membangun kompleks
, platform mahal untuk mendukung aplikasi mereka , dan dapat berkonsentrasi
pada penulisan kode aplikasi . Selain itu, sekelompok server komoditas dapat
memberikan pengolahan yang sama dan kemampuan penyimpanan sebagai server
tunggal high-end untuk sebagian kecil dari harga.
” Sharding ” database
di server contoh banyak dapat dicapai dengan database SQL , tetapi biasanya
dilakukan melalui SAN dan pengaturan kompleks lainnya untuk membuat tindakan
keras sebagai server tunggal . Database NoSQL , di sisi lain , biasanya
mendukung auto – sharding , yang berarti bahwa mereka native dan secara
otomatis menyebarkan data di jumlah sewenang-wenang server , tanpa memerlukan
aplikasi bahkan menyadari komposisi kolam server . Data dan beban permintaan
secara otomatis seimbang di seluruh server , dan ketika server turun , bisa
dengan cepat dan transparan diganti tanpa gangguan aplikasi.
Kebanyakan database
NoSQL juga mendukung replikasi otomatis , yang berarti bahwa Anda mendapatkan
ketersediaan tinggi dan pemulihan bencana tanpa melibatkan aplikasi terpisah
untuk mengelola tugas-tugas . Lingkungan penyimpanan pada dasarnya virtualisasi
dari perspektif pengembang .
Terakhir, banyak
teknologi database yang NoSQL memiliki baik kemampuan caching terpadu , menjaga
data yang sering digunakan dalam sistem memori sebanyak mungkin . Hal ini
menghilangkan kebutuhan untuk lapisan caching terpisah yang harus dipertahankan
.
Jenis
NoSQL database
Sejak ” NoSQL ” hanya
berarti non – relasional dan bukan SQL , ada banyak cara yang berbeda untuk
menerapkan teknologi NoSQL . Umumnya , database NoSQL meliputi desain berikut:
- Database Dokumen memasangkan
setiap tombol dengan struktur data yang kompleks yang dikenal sebagai
dokumen . Dokumen dapat berisi banyak pasangan kunci-nilai yang berbeda ,
atau pasangan kunci -array , atau dokumen bahkan bersarang .
- Graph stores yang digunakan untuk
menyimpan informasi tentang jaringan , seperti koneksi sosial. Graphs
store termasuk Neo4J dan HyperGraphDB .
- Key – values adalah database
NoSQL sederhana . Setiap item tunggal dalam database disimpan sebagai nama
atribut , atau kunci, bersama dengan nilainya . Contoh toko kunci-nilai
adalah Riak dan Voldemort . Beberapa toko kunci – nilai, seperti Redis ,
memungkinkan setiap nilai memiliki tipe , seperti ” integer” , yang
menambahkan fungsionalitas .
- Wide – column stores seperti
Cassandra dan HBase dioptimalkan untuk query melalui dataset besar , dan
kolom menyimpan data bersama-sama , bukan baris .
Mengapa menggunakan
NoSQL?
Tiga tren mengganggu
status quo Database
Aplikasi interaktif
telah berubah secara dramatis selama 15 tahun terakhir, sehingga manajemen data
membutuhkan aplikasi itu. Hari ini, hubungan antara tiga Megatrends – Big Data,
big user, dan Cloud Computing – yang mendorong adopsi teknologi NoSQL. Dan
NoSQL semakin dianggap sebagai alternatif untuk database relasional, terutama
karena banyak organisasi mengakui operasi yang pada skala yang lebih baik
dicapai pada kelompok standar, server komoditas, dan model data skema-kurang
sering lebih baik untuk berbagai dan jenis data yang diambil dan diproses hari
ini.





Tidak ada komentar:
Posting Komentar