Kamis, 29 September 2016

MODEL ADOPSI BISNIS DAN ASPEK LEGAL




A.      LAYANAN CLOUD COMPUTING
Layanan cloud computing dibagi menjadi 3 bagian yang masing-masing memiliki kriteria tersendiri. Ketiga bagian tersebut dibagi berdasarkan apa yang dijadikan sebagai layanan. Adapun ketiga layanan tersebut adalah:

Infrastructure as a Service (IaaS)
IaaS adalah sebuah model layanan dimana penyedia cloud menyediakan hardware / perangkat keras (komputer server, penyimpanan data, jaringan, dll) untuk pelanggan. Manajemen perangkat keras menjadi tanggung jawab penyedia layanan, dan pelanggan mengontrol operating system serta aplikasi yang diinstal ke dalam server.
Beberapa contoh layanan IaaS:
Platform as a Service (PaaS)
PaaS adalah model layanan yang menyediakan semua hal yang dibutuhkan untuk mengembangkan / develop sebuah aplikasi pada cloud. PaaS menawarkan fasilitas untuk mengembangkan, testing, deployment, hingga maintenance aplikasi tanpa harus membeli infrastruktur dan software environment (Operating System).
Beberapa contoh layanan PaaS:
 Software as a Service (SaaS)
SaaS adalah model layanan dimana pelanggan cloud menggunakan aplikasi yang sudah disediakan dalam cloud. SaaS adalah bentuk cloud yang paling umum digunakan saat ini.
Beberapa contoh layanan SaaS:

B.      PUBLIC CLOUD,  PRIVATE CLOUD dan HYBRID CLOUD
Setelah kita bahas apa itu Cloud Computing dan jenis layanan-nya, sekarang kita bahas tentang berberapa terminologi yang sering dipakai dalam Cloud Computing. Kita mulai dari 3 terminologi berikut: Public Cloud, Private Cloud dan Hybrid Cloud.
  • Public Cloud. Adalah layanan Cloud Computing yang disediakan untuk masyarakat umum. Kita sebagai user tinggal mendaftar ataupun bisa langsung memakai layanan yang ada. Banyak layanan Public Cloud yang gratis, dan ada juga yang perlu membayar untuk bisa menikmati layanan-nya.
    Contoh Public Cloud yang gratis:
    Windows Live Mail, GoogleMail, Facebook, Twitter dsb
    Contoh Public Cloud yang berbayar:
    SalesForceOffice 365, Adobe Creative CloudWindows Azure, Amazon EC2, dsb
    Keuntungan: Kita tidak perlu investasi dan merawat infrastruktur, platform ataupun aplikasi. Tinggal pakai secara gratis (untuk layanan yg gratis) atau bayar sejauh pemakaian kita (pay as you go).
    Kerugian:
    Sangat tergantung dengan kualitas layanan internet yang kita pakai, jika koneksi internet mati, kita tidak bisa memakai layanan-nya. Untuk itu kita perlu pikirkan secara matang infrastruktur internet-nya.
    Tidak semua penyedia layanan, menjamin keamanan data kita. Untuk itu kita perlu hati-hati untuk memilih provider Public Cloud ini. Pelajari dengan seksama profil dan Service Level Agreement dari penyedia layanan.
  • Private Cloud. Adalah layanan Cloud Computing, yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan internal dari organisasi/perusahaan. Biasa-nya departemen IT akan berperan sebagai Service Provider (penyedia layanan) dan departemen lain menjadi user (pemakai). Sebagai Service Provider tentu saja Departemen IT harus bertanggung jawab agar layanan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan standar kualitas layanan yang telah ditentukan oleh perusahaan, baik infrastruktur, platform maupun aplikasi yang ada.
    Contoh layanan-nya:
    SaaS: Web Application internal, Sharepoint, Mail Server internal, Database Server untuk keperluan internal.
    PaaS: Sistem Operasi + Web Server + Framework + Database yang disediakan untuk internal
    IaaS: Virtual Machine yang bisa di-request sesuai dengan kebutuhan internal
    Keuntungan:
    Keamanan data terjamin, karena dikelola sendiri
    Menghemat bandwith internet ketika layanan itu hanya diakses dari jaringan internal
    Proses bisnis tidak tergantung dengan koneksi internet, tapi tetap saja tergantung dengan koneksi internet lokal (intranet).
    Kerugian:
    Investasi besar, karena kita sendiri yang harus menyiapkan infrastruktur-nya.
    Butuh tenaga kerja untuk merawat dan menjamin layanan berjalan dengan baik.
  • Hybrid Cloud. Adalah gabungan dari layanan Public Cloud dan Private Cloud yang di-implementasikan oleh suatu organisasi/perusahaan. Dalam Hybrid Cloud ini, kita bisa memilih proses bisnis mana yang bisa dipindahkan ke Public Cloud dan proses bisnis mana yang harus tetap berjalan di Private Cloud.
    Contoh-nya:
    Perusahaan A, menyewa layanan dari Windows Azure (Public Cloud) sebagai “rumah” yang dipakai untuk aplikasi yang mereka buat, tapi karena aturan undang-udang yang berlaku, data nasabah dari perusahaan A tidak boleh ditaruh di pihak ketiga, karena perusahaan A taat pada aturan yang ada, maka data dari nasabah tetap disimpan di database mereka sendiri (Private Cloud), dan aplikasi akan melakukan koneksi ke database internal tersebut.Perusahaan B, menyewa layanan dari Office 365 (Public Cloud), karena perusahaan B tersebut sudah punya Active Directory yang berjalan diatas Windows Server mereka (Private Cloud) maka kita bisa konfigurasikan Active Directory tersebut sebagai identity untuk login di Office 365.
    Keuntungan:
    Keamanan data terjamin, karena data bisa dikelola sendiri (hal ini TIDAK berarti bahwa menyimpan data di public cloud tidak aman ya).
    Lebih leluasa untuk memilih mana proses bisnis yang harus tetap berjalan di private cloud dan mana proses bisnis yang bisa dipindahkan ke public cloud dengan tetap menjamin integrasi dari kedua-nya.
    Kerugian:
    Untuk aplikasi yang membutuhkan integrasi antara public cloud dan private cloud, maka infrastruktur internet harus dipikirkan secara matang.
C.      COMMUNITY CLOUD
  1. Community Cloud adalah generasi baru dalam dunia komputasi cloud. Banyak perusahaan mulai menggunakan community cloud untuk test-drive beberapa produk keamanan high-end atau bahkan menguji beberapa fitur dari lingkungan Public Cloud. Bukan hanya penyediaan ruang dalam public cloud, perusahaan dapat menguji dan bekerja pada platform cloud yang aman, “berdedikasi” dan bahkan sesuai dengan peraturan tertentu. Bagian yang menarik adalah bahwa dengan community cloud , kehadiran dapat berupa onsite atau offsite. Contoh lain akan perlunya untuk provider host menjadi tuan rumah aplikasi tertentu pada set server sendiri di cloud aplikasi ini, perusahaan hosting memungkinkan beberapa pelanggan terhubung ke lingkungan mereka dan segmen mereka.
E.       MODEL CLOUD : FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL
Public atau Private Cloud dapat digambarkan sebagai External dan Internal, dimana hal ini tidak selamanya benar bergantung dari situasinya.
Dalam pandangan Security pada Cloud Computing seharusnya tidak hanya dalam konteks “External” dan “Internal”, yang berkaitan dengan lokasi dari aset fisik, resource dan informasi; namun harus diperhatikan juga oleh siapa “mereka” sedang “dikonsumsi”; siapa yang bertanggungjawab pada tata kelola “mereka”, keamanan dan kepatuhan terhadap kebijakan dan standar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar