Kamis, 29 September 2016

ASPEK SOSIAL, EKONOMI DAN POLITIS DARI CLOUD COMPUTING



A.  TEKNOLOGI INFORMASI DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
teknologi komunikasi adalah sarana dan prasrana struktur kelembagaan dan nilai-nilai sosial yang dikumpulkan, disimpan, diolah, dan dipertukarkan informasi sehingga memungkinkan untuk terjadinya persamaan persepsi dan tindakan. Artinya, proses pertukaran informasi yang terjadi dengan menggunakan media atau sarana- sarana yang difasilitasi oleh teknologi yang telah berkembang bertujuan untuk membentuk persamaan persepsi.
Penggunaan dan pemanfaatan teknologi, khususnya teknologi komunikasi saat ini seolah telah mendarah daging dan menjadi salah satu kebutuhan dasar bagi masyarakat. Teknologi yang terus berkembang menyuguhkan berbagai kemudahan kepada masyarakat dan mendukung mereka untuk melakukan aktifitas sehari-hari terutama dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain pada saat kapan pun dan di mana pun mereka berada.
Semakin hari semakin banyak orang yang merasa ketergantungan dengan fasilitas yang mereka dapatkan dari pengunaan sebuah teknologi. Hal ini wajar adanya, masyarakat terbiasa melakukan segala sesuatunya secara praktis dengan adanya bantuan dari kecanggihan teknologi moderen yang juga telah berhasil membentuk pola hidup masyarakat yang modern pula.
Setiap penggunaan teknologi tentu memiliki implikasi terhadap berbagai aspek dalam kehidupan manusia, terutama berpotensi untuk mengubah gaya hidup dan cara berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini dapat terjadi karena teknologi memiliki daya pengubah yang besar terhadap perilaku manusia sehingga disadari atau tidak masyarakat pengguna teknologi telah menjadi bagian dari masyarakat modern yang memiliki dependensi yang tinggi terhadap teknologi.
Di bidang komunikasi sosial, khususnya komunikasi interpersonal dan interaktif teknologi telah mengubah cara berinteraksi dan berkomunikasi masyarakat yang diterpa olehnya. Jika dulu komunikasi hanya dapat dilakukan dengan langsung yaitu dengan tatap muka di tempat dan waktu yang sama, kini mereka tak perlu repot- repot melakukan itu semua. Cukup dengan menggunakan telpon, email, atau fasilitas internet lainnya maka jarak dan waktu bukanlah hal yang jadi penghalang lagi bagi masyarakat dalam berinteraksi dan berkomunikasi.
Saat ini pemanfaat teknologi juga digunakan oleh masyarakat sebagai sarana untuk pemerataan penyebaran informasi secara massal atau yang lebih dikenal dengan komunikasi massa. Perkembangan teknologi mendorong berkembang pesatnya media massa di masyarakat, di mana media menjadi salah satu pilahan utama dalam proses pembentukan opini publik. Perkembangan teknologi komunikasi yang terjadi saat ini memunculkan berbagai media dengan tampilan yang bervariatif serta karakteristik yang sesuai dengan ciri khas yang ingin ditonjolkan oleh masing-masing media itu sendiri. Semua itu berperan penting dalam proses pertukaran pesan yang terjadi di antara individu atau kelompok dalam masyarakat modern.Teknologi memberikan ruang yang lebih luas kepada masyarakat untuk dapat berkreasi dengan berbagai ide dan kreativitas yang tinggi tanpa “batas” sehingga mereka mampu menciptakan peradaban spektakuler seperti yang sedang terjadi di era globalisasi saat ini.
B.   DIMENSI ETIKA ASPEK SOSIAL  DAN ASPEK POLITIK
Perlindungan atas hak individu di internet dan membangun hak informasi merupakan sebagian dari permasalahan etika dan sosial dengan penggunaan sistem informasi yang berkembang luas. Permasalahan etika dan sosial lainnya, di antaranya adalah: perlindungan hak kepemilikan intelektual, membangun akuntabilitas sebagai dampak pemanfaatan sistem informasi, menetapkan standar untuk pengamanan kualitas sistem informasi yang mampu melindungi keselamatan individu dan masyarakat, mempertahankan nilai yang dipertimbangkan sangat penting untuk kualitas hidup di dalam suatu masyarakat informasi.
Dari berbagai permasalahan etika dan sosial yang berkembang berkaitan dengan pemanfaatan sistem informasi, dua hal penting yang menjadi tantangan manajemen untuk dihadapi, yaitu:
1. Memahami risiko-risiko moral dari teknologi baru.
Perubahan teknologi yang cepat mengandung arti bahwa pilihan yang dihadapi setiap individu juga berubah dengan cepat begitu pula keseimbangan antara risiko dan hasil serta kekhawatiran kemungkinan terjadinya tindakan yang tidak benar. Perlindungan atas hak privasi individu telah menjadi permasalahan etika yang serius dewasa ini. Di samping itu, penting bagi manajemen untuk melakukan analisis mengenai dampak etika dan sosial dari perubahan teknologi. Mungkin tidak ada jawaban yang selalu tepat untuk bagaimana seharusnya perilaku, tetapi paling tidak ada perhatian atau manajemen tahu mengenai risiko-risiko moral dari teknologi baru.
2. Membangun kebijakan etika organisasi yang mencakup permasalahan etika dan sosial atas sistem informasi.
Manajemen bertanggung jawab untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menjelaskan kebijakan etika organisasi. Kebijakan etika organisasi berkaitan dengan sistem informasi meliputi, antara lain: privasi, kepemilikan, akuntabilitas, kualitas sistem, dan kualitas hidupnya. Hal yang menjadi tantangan adalah bagaimana memberikan program pendidikan atau pelatihan, termasuk penerapan permasalahan kebijakan etika yang dibutuhkan. Etika, sosial, dan politik merupakan tiga hal yang berhubungan dekat sekali. Permasalahan etika yang dihadapi dalam perkembangan sistem informasi manajemen umumnya tercermin di dalam lingkungan sosial dan politik. Untuk dapat memahami lebih baik hubungan ketiga hal tersebut di dalam pemanfaatan sistem informasi, diidentifikasi lima dimensi moral dari era informasi yang sedang berkembang ini, yaitu:
1. Hak dan kewajiban informasi; apa hak informasi yang dimiliki oleh seorang individu atau organisasi atas informasi? Apa yang dapat mereka lindungi? Kewajiban apa yang dibebankan kepada setiap individu dan organisasi berkenaan dengan informasi?
2. Hak milik dan kewajiban; bagaimana hak milik intelektual dilindungi
di dalam suatu masyarakat digital di mana sulit sekali untuk masalah kepemilikan ini ditrasir dan ditetapkan akuntabilitasnya, dan begitu mudahnya hak milik untuk diabaikan?
3. Akuntabilitas dan pengendalian; siapa bertanggung jawab terhadap
kemungkinan adanya gangguan-gangguan yang dialami individu, informasi, dan hak kepemilikan?
4. Kualitas sistem; standar data dan kualitas sistem apa yang diinginkan untuk melindungi hak individu dan keselamatan masyarakat?
5. Kualitas hidup; nilai apa yang harus dipertahankan di dalam suatu informasi dan masyarakat berbasis pengetahuan? Lembaga apa yang harus ada untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya pelanggaran informasi? Nilai budaya dan praktik-praktik apa yang diperlukan di dalam era teknologi informasi yang baru?
           Etika Dalam Suatu Masyarakat Informasi
               Etika berhubungan dengan kebebasan setiap individu untuk memilih. Etika adalah suatu hal tentang pilihan setiap individu, yaitu pada saat dihadapkan pada berbagai alternatif tindakan, apa pilihan moral yang benar? Apa yang merupakan sosok utama dari pilihan yang etis? Pilihan etika merupakan keputusan-keputusan yang dibuat setiap individu yang bertanggungjawab atas konsekuensi-konsekuensi dari tindakan-tindakan mereka. Adabe berapa konsep dasar yang berhubungan dengan etika dan tindakantindakan yang dipilih sebagai keputusan yang dibuat setiap individu.
Konsep-konsep dasar tersebut adalah:
1. Tanggungjawab; menerima potensial biaya, tugas, dan kewajiban untuk keputusan-keputusan yang diambilnya.
2. Akuntabilitas; mekanisme untuk menilai tanggungjawab untuk keputusan yang dibuat dan tindakan yang diambil.
3. Kewajiban; adanya peraturan yang memungkinkan setiap individu untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang disebabkan oleh pihak, sistem, atau organisasi lain.
4. Proses; suatu proses di mana peraturan dikenal dan dipahami dan terdapatnya kemampuan untuk menarik otoritas yang lebih tinggi untuk memastikan bahwa peraturan diterapkan dengan benar.
Konsep dasar yang diuraikan tersebut membentuk tiang fondasi untuk suatu analisa etika atas sistem informasi. Pertama, bahwa teknologi informasi disaring melalui institusi sosial, organisasi, dan individu. Apa pun dampak yang ada dari sistem informasi merupakan hasil dari tindakan-tindakan dan perilaku yang berkembang dari setiap individu, organisasi, maupun institusi. Kedua, tanggung jawab untuk konsekuensi teknologi jelas terletak pada setiap individu, organisasi, dan institusi yang memilih teknologi untuki digunakan. 
Penggunaan teknologi informasi dengan cara yantg bertanggung jawab secara sosial mengandung arti bahwa setiap individu bertanggung jawab untuk memenuhi akuntabilitas untuk konsekuensi tindakan-tindakan yang diambil. Ketiga, di dalam masyarakat politik dan sosial yang memiliki etika, setiap individu diharapkan mampu untuk memperbaiki dampak yang terjadi melalui seperangkat peraturan yang dikarakteristikan di dalam suatu proses.
untuk mengembangkan seperangkat standar etika untuk pengembangan kode etika sistem informasi, yaitu yang berbasiskan pada lima dimensi moral yaitu:
1. Hak dan kewajiban informasi; Kode etik sistem informasi harus mencakup topik-topik, seperti: privasi e-mail setiap karyawan, pemantauan tempat kerja, perlakuan informasi organisasi, dan kebijakan informasi untuk pengguna.
2. Hak milik dan kewajiban; Kode etik sistem informasi harus mencakup topik-topik, seperti: lisensi penggunaan perangkat lunak, kepemilikan data dan fasilitas organisasi, kepemilikan perangkat lunak yang buat oleh pegawai pada perangkat keras organisasi, masalah copyrights perangkat lunak. Pedoman tertentu untuk hubungan kontraktual dengan pihak ketiga juga harus menjadi bagian dari topik di sini.
3. Akuntabilitas dan pengendalian; Kode etik harus menyebutkan individu yang bertanggung jawab untuk seluruh sistem informasi dan menggarisbawahi bahwa individu-individu inilah yang bertanggung jawab terhadap hak individu, perlindungan terhadap hak kepemilikan, kualitas sistem dan kualitas hidup. Tanggung jawab untuk pengendalian sistem, audit, dan manajemen harus didefinisikan dengan jelas. Tanggung jawab masing-masing petugas dari sistem informasi harus diuraikan dengan rinci.
4. Kualitas sistem; Kode etik sistem informasi harus menggambarkan tingkatan yang umum dari kualitas data dan kesalahan sistem yang dapat ditoleransi. Kode etik juga harus dapat mensyaratkan bahwa semua sistem berusaha mengestimasi kualitas data dan kemungkinan kesalahan sistem.
5. Kualitas hidup; Kode etik sistem informasi juga harus dapat menyatakan bahwa tujuan dari sistem adalah meningkatkan kualitas hidup dari pelanggan dan karyawan dengan cara mencapai tingkatan yang tinggi dari
kualitas produk, pelayanan pelanggan, dan kepuasan karyawan.
  Bidang Sosial dan budaya
Akibat kemajuan teknologi bisa kita lihat
a.        Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.Data yang tertulis dalam buku Megatrend for Women:From Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator,
b.        gubernur,menteri dan berbagai jabatan penting lainnya.
Meningkatnya rasa percaya diri. kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.
Meskipun demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negatif pada aspek budaya:
 Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam Materi  Tetapi miskin dalam rohani”.
Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin   lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
c.      Pola interaksi antar manusia yang berubah.
Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.
Bidang politik
Adapun Dampak positif TI dalam bidang politik adalah :
a.       Timbulnya kelas menengah baru. Pertumbuhan teknologi dan ekonomi di kawasan ini akan mendorong munculnya kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup mereka sudah tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat diramalkan, kelas menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan
b.      kebebasan berpendapat yang lebih besar.Proses regenerasi kepemimpinan. Sudah barang tentu peralihan generasi kepemimpinan ini akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan. Nafas kebebasan dan persamaan semakin kental.
Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.
Dalam Demokratisasi. Salah satu tujuan utama dalam penggunaan politik dibantu dengan teknologi informasi adalah adanya peranan besar masyarakat dalam pengembangan pemerintah. Dengan e-government maka hal ini bisa tercapai. Bayangkan saja jika ada anggota DPR yang dapat berinteraksi dengan rakyat yang telah memilihnya, kegiatan tanya jawab, melakukan voting, saran dan kritik akan dapat tersalurkan dengan cepat, langsung, dan nyaman. Ini membuat masyarakat lebih tanggap dan mendapatkan kemungkinan suaranya didengar secara mudah. Masyarakat yang dapat bercakap-cakap langsung dengan anggota DPR itu juga dapat melakukan review kenapa mereka memilih perwakilan mereka tersebut dan dapat menentukan pilihan untuk wakil mereka di masa depan.
 Dampak ramah lingkungan. Dengan menggunakan teknologi informasi berarti informasi yang disampaikan kebanyakan menggunakan media digital. Surat menyurat yang mungkin pada awalnya dapat bertumpuk-tumpuk kini cukup dengan menggunakan e-mail sudah dapat dilaksanakan. Dengan demikian penggunaan kertas dapat dikurangi yang berarti penebangan
pohon dapat berkurang.Cepat efisien dan nyaman. Kegiatan komunikasi untuk keperluan politik dengan menggunakan teknologi informasi menyebabkan sampainya berita lebih cepat, dilakukan secara efisien, dan nyaman. Misalnya jika ada masyarakat yang ingin mengajukan pendapatnya ke wakil rakyat maka cukup dengan menggunakan e-mail surat dapat sampai dengan segera.Walaupun perkembangan TI memberikan banyak benefit yang dapat kita rasakan, namun perkembangan TI juga memberikan dampak negatif seperti berikut ini :
a.       Biaya. Walaupun politik yang menggunakan informasi dan teknologi dapat melakukan pengeluaran yang lebih sedikit daripada konvensional, namun sebelumnya untuk membuat infrastruktur dan teknisinya akan memiliki biaya yang sangat mahal.
b.    Jangkauan Akses. Harus diakui tidak semua orang melek terhadap teknologi. Bagi warga yang berada jauh di pedalaman akan susah untuk mengakses website, blog, atau video streaming tentang politik di Indonesia.
c.    Transparasi. Pada beberapa negara maju, banyak yang meragukan berita-berita negara yang diterbitkan oleh negara sendiri. Alasannya karena yang menulis berita itu adalah negara dan penerbitnya adalah negara. Kecurigaan akan modifikasi berita dapat terjadi.
d.    Privasi. Sebuah badan politik seperti negara memerlukan tanggapan dari warganya. Jika negara terus meminta informasi maka privasi dari seseorang semakin sulit untuk dijaga. Ini akhirnya menjadi dilema, di sisi yang satu data dari masyarakat dihimpun untuk mengembangkan kegiatan negara namun di sisi yang lain negara pun harus menjunjung tinggi hak privasi warganya.
Berikut adalah beberapa solusi yang dikembangkan untuk meminimalisir dampak-dampak negatif dari perkembanganTI Dibidang politik :
a.    Masyarakat diajarkan fungsi dan manfaat teknologi informasi. Perkembangannya yang semakin pesat akan harus selalu dikejar masyarakat agar dalam kegiatan politik dan teknologi informasi masyarakat dapat mengikuti. Tanpa adanya pemahaman akan teknologi informasi maka kegiatan e-government sendiri tidak akan berjalan.
b.    Kegiatan-kegiatan negara sedini mungkin menunjukkan transparansi kepada masyarakat. Masyarakat yang dapat melihat kegiatan negara maka dapat menjadi semakin kritis dan memberikan solusi tepat guna. Kegiatan yang ditutup-tutupi oleh negara hanya akan memberikan rasa tidak percaya dari masyarakat.
c.    Masyarakat diberikan pemahaman menyeluruh tentang etika dalam teknologi informasi agar dapat membentengi diri dalam penyalahgunaan privasi, baik itu dari orang lain maupun negara. Dengan demikian data-data yang tersalurkan adalah data yang memang dibutuhkan untuk pengembangan negara dan bukan data pribadi yang tidak berhak untuk disebarkan.
C. ASPEK EKONOMI
Perkembangan teknologi dan komunikasi dapat mempengaruhi tingkat perekonomian suatu negara. Semakin tinggi perkembangan teknologi semakin tnggi pula tingkat perekonomian di negara tersebut. Tetapi perkembangan teknologi tidak hanya mengandung unsur positif, ada juga unsur negatif sehingga terdapat penyalahgunakan dalam penggunakan teknologi tersebut untuk melakukan tindak kriminal. Berikut dampak yang ditimbulkan adanya teknologi informasi
1.      Dampak positif
         Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
         Terjadinya industrialisasi
         Produktifitas dunia industri semakin meningkat
Dengan adanya teknologi, kemampuan produktifitas dunia industri suatu negara akan meningkat baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis. Investasi dan reinvestasi yang akan berlangsung secara besar-besaran yang akan meningkatkan produktiitas dunia ekonomi. Semakin zaman berkembang, dampak perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Banyak hal yang menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bsnis yang memungkinkan konsumen secara indvidual melakukan kontak langsung kepada pihak pabrik. Sehingga pelayanan dilaksanakan secara langsung sesuai dengan keinginan para konsumen yang dapat terpenuhi dan konsumen tidak perlu lagi datang ke toko untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Perkembangan teknologi dan ekonomi mempunyai kecenderungan yang akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi yang diperlukan. Dengan adanya kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, akan mengalami perubahan yang sangat cepat. Maka dari itu, pendidikan yang diprelukan adalah endidikan yang mampu menghasilkan tenaga kerja yang dapat mentansformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan tenaga kerja yang berubah tersebut.
2.      Dampak negatif
         Di bidang teknologi akan terjadi penyalahgunaan dan penyimpangan funsi teknologi untuk melakukan sesuatu yang melanggar norma dan etika seperti halnya mengupload video porno dan melakukan penipuan melalui internet
         Kerahasiaan alat tes yang semakin terancam program intelegensi seperti tes Raven yang dapat diakses menggunakan compact disk ataupun yang lainnya. Implikasi dari masalah ini adalah tes psikologi yang dimunngkinkan mudah bocor dan pengembangannya harus berpacu pada kecepatan pembocoran melalui internet
         Penyalahgunakaan pengetahuan dan teknologi yang dilakukan oleh orang-orang tertentu untuk melakukan tindakan kriminal. Kemajuan teknologi berpengaruh pada kemajuan di bidang pendidikan yang juga mencetak generasi berpengetahuan tinggi tetapi memiliki moral yang rendah.
C.   CLOUD COMPUTING DAN GREEN IT
Setelah banyak segmen menggunakan green computing, maka adapun dampak dari green computing yang terjadi dilingkungan yaitu :
    Dampak green computing terhadap industri
            Industri adalah konsumen utama untuk peralatan teknologi yang bersifat computer dan lain-lain. Industri terlalu bergantung dengan alat computer dalam aktifitas-aktifitas dalam industri. Ketika industry computer mampu dalam memenuhi kebutuhan industry untuk computer dan peralatan computer yang lainnya, pasar secara global. Ketika sumber daya industry computer kehilangan control dalam menggunakan sumber daya peralatan computer, seorang expert dalam lapangan sudah memikirkan dengan bagaimana cara nya mereka dapat menyelesaikan masalah sumber daya tersebut. Gerakan ini mengarahkan kepada perkembangan dari Green Computing Practice. Mempelajari Green Computing membuktikan bahwa ada cara untuk menekan masalah dalam penyalahgunaan dalam penggunaan sumber daya teknologi computer. Ada beberapa cara untuk membantu industry untuk menyelamatkan sumber daya sebagai berikut:
         Virtualization: virtualisasi adalah teknologi yang dapat membantu kedua sumber daya dari hardware dan software dengan membuat “Similar Environment”(Kesamaan lingkungan) seperti system operasi dengan menggunakan sumber daya yang ada saat ini. Ketika kebutuhan untuk aplikasi virtualisasi berakhir, dapat mengembalikan sumber daya yang biasa menjadi sumber daya yang tetap atau baik.
         Power Management: Performa effectif dan efisiense sebuah peralatan computer bergantung kepada cara user menggunakannya. Salah satu contoh sederhana adalah keefisiensi penggunaan system baterai yang bersifat portable . Dengan menggunakan kekuatan fitur management dari system, dapat dimatikan beberapa fitur dari system yang terlalu banyak menggunakan baterai. Tidak hanya mengurangi penghematan listrik, tapi juga untuk menghemat baterai agar tidak rusak.
            Dampak dari  Green Computing terhadap Perkembangan
            Melihat dari kenyataan saat ini, dimana sumberdaya menjadi langka untuk kebutuhan meningkatkan segalanya seperti Skill,Device, dan sumber daya yang lain menjadi penting dan wajib. Dengan alasan ini, banyak seorang expert dalama dunia lapangan dari industry Komputer memikirkan bagaimana mereka dapat memastikan sumber daya tidak akan kehabisan. Salah satu teori dari banyak seorang expert menyetujui resolusi utama dalam masalah yang langkah untuk sumber daya adalah teori Green Computing.
            Teori Green Computing sudah di arahkan untuk cara yang benardalam menggunakan sumber day computer dengan cara yang efisien. Dapat dilihat, bahwa sukses dating untuk orang yang dapat menggunakan sumber daya dengan baik tanpa mempengaruhi kapabilitas seorang untuk mencapai tujuan. Ini adalah latar belakang dari konsep Green Computing, memaksimalkan seluruh yang minimal. Teknologi yang kita punya saat initerlalu rumit. Teknologi yang sama pada dasarnya bergantung kepada kelompok yang dinamis, orang yang mempelajari pengalaman,ilmu dan skill membawa masalah dalam pengunaan hardware dan software yang di miliki saat ini. Dengan alasan ini, kebutuhan untuk mengimplementasikan Green Computing dengan efektif harus di arahkan atau memberikan prioritas yang cukup.
            Banyak pemerintah ketat dalam penekanan untuk penggunan Green Computing yang benar dan pemimpin industry menjawab secara positif terhadap pemerintah. Ini adalah indikasi bahwa masyarakat mulai menyadari kepentingan dalam menyelamatkan atau menyimpan sumber daya untuk di masa depan.
 Dampak Green Computing dalam Penilitian
            Setiap Masyarakat harus mensyukuri terhadap teknologi yang membuat kita senang. Akan tetapi, kita harus ingat setiap titik kecil pun bahwa teknologi yang kita miliki saat ini adalah hasil secara intensif dan penilitian ilmiah dari pemikiran yang besar. Penelitian salah satu element teknologi yang bermanfaat, ini adalah salah satu aspek bahwa masyarakat belajar untuk hidup lebih dari satu abad.
            Saat ini, setelah segala sesuatu menjadi lebih kompleks, studi penelitian meningkat dan berkembang untuk membuat parallel dengan permintaan untuk teknologi yang lebih baik. Akan tetapi, karena segala sesuatu menjadi kompleks untuk perkembangan di masa depan, sumber daya yang di pakai untuk para peneliti sedikit demi sedikit mengurangi volume dan kuantitas dari realitas bahwa sumber daya menjadi lebih mahal dan tidak mudah untuk di cari. Ini adalah alasan mengapa Green Computing menjadi sangat menganjurkan dari beberapa expert untuk para peneliti. Ada banyak yang lebih tinggi beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk membantu dalam melakukan penelitian dan data yang di dapatkan yang menjadi sangat sensitive untuk kebutuhan alat penitian yang lebih efisien itu di butuhkan. Karena, alat penelitian itu sangat penting untuk hasil, tidak ada jalan lain untuk kita kompromi utilitas dari peralatan. Sebagai cara untuk membuat nya lebih mudah, teori Green Computing mengajarkan seorang expert dan para peneliti untuk menggunakan seluruh sumber yang mereka punya dengan baik. Mereka harus dapat membuat nya menjadi efisien untuk setiap sumber daya yang mereka punya.
 Dampak Green Computing pada Bisnis        
            Beberapa perusahaan atau industry melakukan Green Computing dengan tambahan investasi dan biaya. Sebagian besar bersifat benar akan tetapi untuk dampak bisnis yang jangka panjang dapat melebihi biaya yang sudah di perkirakan. Dengan peningkatan kesadaran lingkungan dari sekitar dan konsumen, menyediakan solusi Green Computing menawarkana potensi yang tinggi. Melakukan penghijauan tentu saja dapat meningkatkan secara signifikan posisi perusahaan dalam pasar. Dengan menawarkan produk mengarahkan dalam pasar dengan posisi yang tinggi, saingan yang dapat di lakukan menghasilkan untung untuk perusahaan.
Untuk mempengaruhi dampak lingkungan bisnis, perusahaan perlu menciptakan strategi pemasaran mereka. Perusahaan harus memahami bahwa konsumen semakin mencari produk teknologi yang lebih banyak energi efisien. Strategi pemasaran harus memanfaatkan permintaan ini dengan meluncurkan kampanye informasi produk dengan focus. Mengadopsi teknologi pengukur juga sedang dilaksanakan hari ini oleh terkemuka penyedia solusi IT. Penyedia teknologi lain juga bisa mengadopsi model ini. Pada intinya, perusahaan harus menciptakan solusi yang akan memungkinkan pengguna akhir untuk sepenuhnya memanfaatkan hardware komputasi untuk beberapa tujuan nantinya. Ini  adalah alasan mengapa penyedia solusi terbesar terlalu mendorong virtualisasi IT.Melalui virtualisasi, pengguna dapat secara efektif menurunkan biaya hardware mereka melalui penggunaan mesin komputasi virtual. Ini akan juga secara signifikan menurunkan kebutuhan energi mereka sehingga mengubah tabungan menjadi penghasilan yang bersih. Dampak Bisnis progresif Skema ini akan menjadi signifikan baik bagi penyedia dan pengguna akhir. Ada uang yang akan dibuat pada komputasi hijau. Dengan pemasaran yang tepat strategi dan inovasi produk, pasti bisa meningkatkan penjualan dan  competitas.

MODEL ADOPSI BISNIS DAN ASPEK LEGAL




A.      LAYANAN CLOUD COMPUTING
Layanan cloud computing dibagi menjadi 3 bagian yang masing-masing memiliki kriteria tersendiri. Ketiga bagian tersebut dibagi berdasarkan apa yang dijadikan sebagai layanan. Adapun ketiga layanan tersebut adalah:

Infrastructure as a Service (IaaS)
IaaS adalah sebuah model layanan dimana penyedia cloud menyediakan hardware / perangkat keras (komputer server, penyimpanan data, jaringan, dll) untuk pelanggan. Manajemen perangkat keras menjadi tanggung jawab penyedia layanan, dan pelanggan mengontrol operating system serta aplikasi yang diinstal ke dalam server.
Beberapa contoh layanan IaaS:
Platform as a Service (PaaS)
PaaS adalah model layanan yang menyediakan semua hal yang dibutuhkan untuk mengembangkan / develop sebuah aplikasi pada cloud. PaaS menawarkan fasilitas untuk mengembangkan, testing, deployment, hingga maintenance aplikasi tanpa harus membeli infrastruktur dan software environment (Operating System).
Beberapa contoh layanan PaaS:
 Software as a Service (SaaS)
SaaS adalah model layanan dimana pelanggan cloud menggunakan aplikasi yang sudah disediakan dalam cloud. SaaS adalah bentuk cloud yang paling umum digunakan saat ini.
Beberapa contoh layanan SaaS:

B.      PUBLIC CLOUD,  PRIVATE CLOUD dan HYBRID CLOUD
Setelah kita bahas apa itu Cloud Computing dan jenis layanan-nya, sekarang kita bahas tentang berberapa terminologi yang sering dipakai dalam Cloud Computing. Kita mulai dari 3 terminologi berikut: Public Cloud, Private Cloud dan Hybrid Cloud.
  • Public Cloud. Adalah layanan Cloud Computing yang disediakan untuk masyarakat umum. Kita sebagai user tinggal mendaftar ataupun bisa langsung memakai layanan yang ada. Banyak layanan Public Cloud yang gratis, dan ada juga yang perlu membayar untuk bisa menikmati layanan-nya.
    Contoh Public Cloud yang gratis:
    Windows Live Mail, GoogleMail, Facebook, Twitter dsb
    Contoh Public Cloud yang berbayar:
    SalesForceOffice 365, Adobe Creative CloudWindows Azure, Amazon EC2, dsb
    Keuntungan: Kita tidak perlu investasi dan merawat infrastruktur, platform ataupun aplikasi. Tinggal pakai secara gratis (untuk layanan yg gratis) atau bayar sejauh pemakaian kita (pay as you go).
    Kerugian:
    Sangat tergantung dengan kualitas layanan internet yang kita pakai, jika koneksi internet mati, kita tidak bisa memakai layanan-nya. Untuk itu kita perlu pikirkan secara matang infrastruktur internet-nya.
    Tidak semua penyedia layanan, menjamin keamanan data kita. Untuk itu kita perlu hati-hati untuk memilih provider Public Cloud ini. Pelajari dengan seksama profil dan Service Level Agreement dari penyedia layanan.
  • Private Cloud. Adalah layanan Cloud Computing, yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan internal dari organisasi/perusahaan. Biasa-nya departemen IT akan berperan sebagai Service Provider (penyedia layanan) dan departemen lain menjadi user (pemakai). Sebagai Service Provider tentu saja Departemen IT harus bertanggung jawab agar layanan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan standar kualitas layanan yang telah ditentukan oleh perusahaan, baik infrastruktur, platform maupun aplikasi yang ada.
    Contoh layanan-nya:
    SaaS: Web Application internal, Sharepoint, Mail Server internal, Database Server untuk keperluan internal.
    PaaS: Sistem Operasi + Web Server + Framework + Database yang disediakan untuk internal
    IaaS: Virtual Machine yang bisa di-request sesuai dengan kebutuhan internal
    Keuntungan:
    Keamanan data terjamin, karena dikelola sendiri
    Menghemat bandwith internet ketika layanan itu hanya diakses dari jaringan internal
    Proses bisnis tidak tergantung dengan koneksi internet, tapi tetap saja tergantung dengan koneksi internet lokal (intranet).
    Kerugian:
    Investasi besar, karena kita sendiri yang harus menyiapkan infrastruktur-nya.
    Butuh tenaga kerja untuk merawat dan menjamin layanan berjalan dengan baik.
  • Hybrid Cloud. Adalah gabungan dari layanan Public Cloud dan Private Cloud yang di-implementasikan oleh suatu organisasi/perusahaan. Dalam Hybrid Cloud ini, kita bisa memilih proses bisnis mana yang bisa dipindahkan ke Public Cloud dan proses bisnis mana yang harus tetap berjalan di Private Cloud.
    Contoh-nya:
    Perusahaan A, menyewa layanan dari Windows Azure (Public Cloud) sebagai “rumah” yang dipakai untuk aplikasi yang mereka buat, tapi karena aturan undang-udang yang berlaku, data nasabah dari perusahaan A tidak boleh ditaruh di pihak ketiga, karena perusahaan A taat pada aturan yang ada, maka data dari nasabah tetap disimpan di database mereka sendiri (Private Cloud), dan aplikasi akan melakukan koneksi ke database internal tersebut.Perusahaan B, menyewa layanan dari Office 365 (Public Cloud), karena perusahaan B tersebut sudah punya Active Directory yang berjalan diatas Windows Server mereka (Private Cloud) maka kita bisa konfigurasikan Active Directory tersebut sebagai identity untuk login di Office 365.
    Keuntungan:
    Keamanan data terjamin, karena data bisa dikelola sendiri (hal ini TIDAK berarti bahwa menyimpan data di public cloud tidak aman ya).
    Lebih leluasa untuk memilih mana proses bisnis yang harus tetap berjalan di private cloud dan mana proses bisnis yang bisa dipindahkan ke public cloud dengan tetap menjamin integrasi dari kedua-nya.
    Kerugian:
    Untuk aplikasi yang membutuhkan integrasi antara public cloud dan private cloud, maka infrastruktur internet harus dipikirkan secara matang.
C.      COMMUNITY CLOUD
  1. Community Cloud adalah generasi baru dalam dunia komputasi cloud. Banyak perusahaan mulai menggunakan community cloud untuk test-drive beberapa produk keamanan high-end atau bahkan menguji beberapa fitur dari lingkungan Public Cloud. Bukan hanya penyediaan ruang dalam public cloud, perusahaan dapat menguji dan bekerja pada platform cloud yang aman, “berdedikasi” dan bahkan sesuai dengan peraturan tertentu. Bagian yang menarik adalah bahwa dengan community cloud , kehadiran dapat berupa onsite atau offsite. Contoh lain akan perlunya untuk provider host menjadi tuan rumah aplikasi tertentu pada set server sendiri di cloud aplikasi ini, perusahaan hosting memungkinkan beberapa pelanggan terhubung ke lingkungan mereka dan segmen mereka.
E.       MODEL CLOUD : FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL
Public atau Private Cloud dapat digambarkan sebagai External dan Internal, dimana hal ini tidak selamanya benar bergantung dari situasinya.
Dalam pandangan Security pada Cloud Computing seharusnya tidak hanya dalam konteks “External” dan “Internal”, yang berkaitan dengan lokasi dari aset fisik, resource dan informasi; namun harus diperhatikan juga oleh siapa “mereka” sedang “dikonsumsi”; siapa yang bertanggungjawab pada tata kelola “mereka”, keamanan dan kepatuhan terhadap kebijakan dan standar.